19.11.11

Manusia, Penguasa dan Serigala

Kalian semua sebenarnya serigala.
Tapi karena terlalu patuh, kalian jadi anjing.

Serigala adalah binatang yang kuat, cepat dan pemburu hebat. Serigala hidup dalam kawanan yang dipimpin oleh sepasang serigala dominan disebut alpha-male dan alpha-female. Mereka sangat setia kepada sesama dalam kawanan.

Dulu ketika masih purba, serigala tinggal di pinggir perkemahan manusia demi mendapatkan sisa hasil buruan manusia. Mungkin serigala berpikir, daripada susah-susah berburu lebih baik menunggu. Makan makanan sisa.

Bukan hanya manusia yang memberi keuntungan pada serigala, tapi juga sebaliknya. Lolongan serigala yang tinggal di pinggir perkemahan menjadi semacam alarm bagi manusia jika ada bahaya datang seperti kehadiran binatang buas. Beruang, gajah, atau mungkin ogre.

Singkat cerita, lolongan serigala membuat manusia penasaran. Ketika manusia keluar dari kemah dengan senjata seadanya, serigala itu terlihat tertatih dari balik pohon rimbun dan terluka di sekujur tubuh. Lalu tersungkur kehilangan nyawa.

Manusia merasa iba. Serigala yang memberikan alarm bahaya bagi manusia, mati diterkam bahaya itu sendiri. Terlebih lagi, anak-anak serigala itu kini kehilangan induknya.

Hormon oksitosin kemudian mendorong naluri keibuan manusia untuk tak ragu merawat anak-anak serigala. Seiring waktu, mereka tumbuh besar dalam asuhan manusia. Manusia hanya memelihara anak serigala yang patuh dan menyingkirkan yang sulit diatur.

Evolusi mulai bicara, serigala yang hidup dalam asuhan manusia berevolusi menjadi apa yang disebut dengan proto-dog sampai akhirnya menjadi anjing yang kita kenal sekarang.

Baik serigala, proto-dog maupun anjing pada akhirnya digunakan manusia untuk membantu manusia berburu. Karena memiliki sifat setia, serigala pun menyerahkan hasil buruan kepada manusia seperti halnya mereka berbagi hasil buruan dengan kawanan. Ya, serigala menganggap manusia bagian dari kawanan mereka. Lalu manusia memberikan sisa makanan kepada serigala.

Cerita tersebut memiliki kesamaan dengan hidup manusia modern. Hubungan manusia dengan manusia yang lebih dominan. Hubungan rakyat dengan penguasa.

Rakyat hidup bergantung kepada penguasa. Yang bagi rakyat adalah makanan, bagi penguasa adalah sisa.

Rakyat seringkali memperingatkan penguasa akan bahaya. Kemiskinan, kelaparan, kerusakan lingkungan, tapi rakyat pula yang menjadi korban bahaya tersebut.

Penguasa merawat rakyat sedemikian manis, mengasuh yang patuh dan menyingkirkan yang sulit diatur.

Penguasa menggunakan rakyat untuk bekerja, mengakomodir seluruh kebutuhan mereka dan memberikan sisa keuntungan mereka yang biasa kita sebut upah.

Tetaplah menjadi serigala, Kawan.

No comments:

Post a Comment